Bingung dijangkau itu penulisannya dipisah atau disambung guys? Nah, kamu nggak sendirian! Banyak banget yang suka ketuker-tuker soal ini. Penulisan yang benar dalam Bahasa Indonesia itu penting banget, apalagi kalau urusannya sama dokumen resmi, tugas sekolah, atau bahkan sekadar bikin status di media sosial. Biar nggak salah lagi, yuk kita bahas tuntas!

    Kapan Sih Dijangkau Ditulis Terpisah?

    Kata dijangkau ini sebenernya bentuk pasif dari kata kerja menjangkau. Dalam aturan Bahasa Indonesia, kata kerja pasif yang diawali dengan imbuhan di- itu biasanya digabung sama kata dasarnya. Tapi, ada beberapa kondisi khusus yang bikin dia jadi ditulis terpisah. Jadi, kapan aja sih kita harus misahin penulisan dijangkau?

    1. Ketika Ada Kata yang Menyisipi

      Ini nih yang paling sering bikin bingung. Kalau di antara di- dan kata jangkau ada kata lain yang nyempil, maka penulisannya harus dipisah. Contohnya:

      • "Bantuan itu di sana jangkau oleh relawan." (Salah)
      • "Bantuan itu di sana jangkau oleh relawan." (Benar)

      Perhatikan, kata "sana" itu menyisipi antara di- dan jangkau, makanya harus dipisah. Kalau digabung, jadi aneh kan?

    2. Bagian dari Ungkapan atau Idiom

      Kadang, dijangkau itu jadi bagian dari ungkapan atau idiom tertentu. Nah, biasanya penulisannya juga terpisah. Contohnya:

      • "Dia berusaha agar cita-citanya didalam jangkau." (Salah)
      • "Dia berusaha agar cita-citanya di dalam jangkau." (Benar)

      Ungkapan "di dalam jangkau" itu punya makna tersendiri, yaitu 'mungkin dicapai' atau 'realistis'. Makanya, penulisannya harus dipisah.

    3. Menekankan Lokasi atau Arah

      Kalau kamu pengen menekankan lokasi atau arah dari perbuatan menjangkau, biasanya dijangkau juga ditulis terpisah. Contohnya:

      • "Bola itu didepan jangkau oleh penjaga gawang." (Salah)
      • "Bola itu di depan jangkau oleh penjaga gawang." (Benar)

      Di sini, kamu pengen nunjukkin kalau bola itu dijangkau di depan, bukan di tempat lain. Pemisahan ini bikin kalimatnya jadi lebih jelas.

    Kapan Sih Dijangkau Ditulis Disambung?

    Nah, sekarang kita bahas kapan dijangkau itu justru harus disambung. Ini yang paling umum dan sering kita temuin. Jadi, inget baik-baik ya!

    1. Sebagai Kata Kerja Pasif Bentuk Dasar

      Seperti yang udah disebutin di awal, dijangkau itu bentuk pasif dari menjangkau. Kalau nggak ada kata lain yang nyempil, dan bukan bagian dari ungkapan khusus, ya udah, tulis aja digabung. Contohnya:

      • "Wilayah terpencil itu sulit dijangkau karena infrastrukturnya buruk." (Benar)
      • "Harga rumah di kota besar semakin sulit dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah." (Benar)

      Dalam kedua contoh ini, nggak ada kata yang menyisipi, dan bukan bagian dari ungkapan khusus. Jadi, dijangkau ditulis sambung.

    2. Tidak Ada Penekanan Khusus pada Lokasi/Arah

      Kalau kamu nggak pengen menekankan lokasi atau arah dari perbuatan menjangkau, ya tulis aja dijangkau dengan disambung. Contohnya:

      • "Informasi ini mudah dijangkau melalui internet." (Benar)

      Di sini, fokusnya bukan di mana informasi itu dijangkau, tapi lebih ke kemudahan aksesnya. Makanya, nggak perlu dipisah.

    Contoh Penggunaan Dijangkau yang Benar dalam Kalimat

    Biar makin jelas, ini beberapa contoh penggunaan dijangkau yang benar dalam berbagai konteks:

    • "Bantuan logistik dijangkau oleh tim SAR setelah melewati medan yang sulit." (Disambung, bentuk pasif dasar)
    • "Korban banjir di sana jangkau oleh relawan dengan perahu karet." (Dipisah, ada kata "sana" yang menyisipi)
    • "Pemerintah berupaya agar pendidikan berkualitas di dalam jangkau semua anak Indonesia." (Dipisah, bagian dari ungkapan "di dalam jangkau")
    • "Bola liar itu di depan jangkau oleh kiper dengan sigap." (Dipisah, menekankan lokasi "di depan")
    • "Harga kebutuhan pokok semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil." (Disambung, bentuk pasif dasar)

    Tips Mudah Mengingat Kapan Harus Memisah atau Menggabung

    Oke, biar kamu nggak pusing lagi, ini ada beberapa tips mudah buat nginget-nginget kapan harus misah atau gabungin dijangkau:

    • Cek Dulu Ada Kata Lain Nggak? Kalau ada kata lain yang nyempil di antara di- dan jangkau, udah pasti dipisah.
    • Ini Ungkapan Khusus Bukan? Kalau ternyata itu bagian dari ungkapan atau idiom tertentu, juga harus dipisah.
    • Mau Nekanin Lokasi/Arah? Kalau iya, pisahin aja biar lebih jelas.
    • Selain Itu, Gabungin Aja! Kalau nggak ada syarat-syarat di atas, berarti tulis aja dijangkau dengan disambung.

    Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

    Selain masalah dipisah atau disambung, ada juga beberapa kesalahan umum lain yang sering terjadi saat nulis kata dijangkau. Apa aja tuh?

    1. Ketuker sama Kata "Terjangkau"

      Ini nih yang paling sering kejadian. Dijangkau itu artinya 'dapat dijangkau', sedangkan terjangkau artinya 'mampu dibeli' atau 'sesuai dengan kemampuan ekonomi'. Jangan sampe ketuker ya!

      • "Harga mobil ini sangat dijangkau." (Salah, seharusnya "terjangkau")
      • "Wilayah itu sulit terjangkau karena jalannya rusak." (Salah, seharusnya "dijangkau")
    2. Salah Imbuhan

      Kadang, ada juga yang salah nambahin imbuhan. Misalnya, nulis dijangkaukan atau menjangkaui. Ini jelas salah ya! Bentuk yang benar itu cuma dijangkau dan menjangkau.

      • "Bantuan itu akan dijangkaukan kepada korban bencana." (Salah)
      • "Dia berusaha menjangkaui impiannya." (Salah)

    Pentingnya Menulis dengan Benar

    Menulis dengan benar itu penting banget lho, guys. Soalnya, tulisan yang bener itu bikin pesan yang pengen kamu sampein jadi lebih jelas dan nggak menimbulkan kesalahpahaman. Apalagi kalau tulisannya buat urusan formal, kayak surat lamaran kerja, proposal, atau laporan. Kalau tulisannya amburadul, bisa-bisa kamu dicap nggak profesional.

    Selain itu, tulisan yang benar juga nunjukkin kalau kamu menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, berarti kamu ikut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.

    Kesimpulan

    Jadi, udah nggak bingung lagi kan soal dijangkau dipisah atau disambung? Intinya, perhatiin baik-baik konteks kalimatnya. Kalau ada kata lain yang nyempil, bagian dari ungkapan khusus, atau pengen nekankan lokasi/arah, berarti harus dipisah. Selain itu, tulis aja digabung. Jangan lupa juga buat bedain antara dijangkau dan terjangkau, serta hindari kesalahan imbuhan. Dengan nulis yang bener, kamu bisa menyampaikan pesan dengan jelas dan nunjukkin kalau kamu cinta Bahasa Indonesia. Semangat menulis, guys!